• slide 1

    Save Banjarmasin

    Sekilas Tentang Banjarmasin

  • slide 2

    Featured 2

    Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipisicing elit, sed do eiusmod tempor incididunt ut labore et dolore magna aliqua....

  • slide 3

    Featured 3

    Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipisicing elit, sed do eiusmod tempor incididunt ut labore et dolore magna aliqua....

  • slide 4

    Featured 4

    Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipisicing elit, sed do eiusmod tempor incididunt ut labore et dolore magna aliqua....

  • slide 5

    Featured 5

    Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipisicing elit, sed do eiusmod tempor incididunt ut labore et dolore magna aliqua....

  • slide 6

    Featured 6

    Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipisicing elit, sed do eiusmod tempor incididunt ut labore et dolore magna aliqua....

  • slide nav 1

    Save Banjarmasin

    Sekilas Tentang Banjarmasin
  • slide nav 2

    Featured 2

    Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipisicing elit, sed do eiusmod tempor ...
  • slide nav 3

    Featured 3

    Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipisicing elit, sed do eiusmod tempor ...
  • slide nav 4

    Featured 4

    Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipisicing elit, sed do eiusmod tempor ...
  • slide nav 5

    Featured 5

    Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipisicing elit, sed do eiusmod tempor ...
  • slide nav 6

    Featured 6

    Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipisicing elit, sed do eiusmod tempor ...

Welcome to Fresh Revolution

Delete this element to display blogger navbar

FESTIVAL BUDAYA PASAR TERAPUNG 2010

Diposting oleh Muhammad Fakhrial di Kamis, November 04, 2010


Tanggal 24 September 2010, kota Banjarmasin berulang tahun yang ke-484. Usia yang dibilang tua dibanding kota-kota lainnya di pulau Kalimantan. Kota ini terus berupaya membangun dan mempercantik dirinya. Meski renta, namun tetap “BUNGAS”, demikian kira-kira yang dikehendaki oleh pemerintah dan warga kota Banjarmasin.
Berbagai seni budaya dalam rangka menyambut ulang tahunnya itu digelar dalam kemasan bernama “Festival Budaya Pasar Terapung” bertempat di Jalan Jenderal Sudirman Banjarmasin, 25 s.d. 27 September 2010. Meski terkesan kurang promosi, festival tahunan itu cukup mengurangi dahaga atas kerinduan terhadap seni budaya tradisional yang oleh berbagai sebab semakin jarang dipentaskan.
Sebagian seni budaya Banjar memang mengalami perubahan karena adanya berbagai kontak budaya, disamping dampak kemajuan teknologi informasi, komunikasi, dan transportasi yang juga berimbas kepada pergeseran nilai-nilai budaya lokal.

Perubahan budaya di kota Banjarmasin, tidak terlepas dari pergeseran berbagai aktivitas kehidupan tradisional masyarakat ke arah budaya kota yang berbasis pada kegiatan industri perdagangan yang mementingkan aspek komersial.
Jika dahulu masyarakat kota Banjarmasin lekat dengan transportasi sungai, sehingga memunculkan budaya pasar terapung di Muara Kuin atau banyaknya warga yang menjajakan dagangannya dengan perahu di berbagai sungai dan kanal (Anjir/Antasan, Handil/ Tatah, dan Saka), kini aktivitas transportasi sungai mulai meredup; tidak seramai dahulu lagi. Orientasi kegiatan ekonomi perdagangan kini berpindah dari sungai ke daerah daratan, seiring dengan semakin membaiknya lintas tranportasi jalan di sekitar pasar terapung tersebut.
Kiranya tepat “Festival Budaya Pasar Terapung” dilaksanakan agar masyarakat kota Banjarmasin kembali mengenal dan mencintai seni budaya tradisional Banjar, khususnya budaya sungai yang telah terpinggirkan, sebagaimana pepatah mengatakan, “tak kenal maka tak sayang, tak sayang maka tak cinta”.

0 komentar :

Posting Komentar

 
Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon More